Daftar Isi
Bagikan

Setiap hujan deras mengguyur, rumah pasangan suami istri Sugeng dan Sri Utami selalu terendam air. Ketinggian air bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Mereka sudah tinggal di rumah itu selama 10 tahun.

Dua tahun lalu, sepekan setelah Sri Utami melahirkan anak ketiganya lewat operasi sesar, air kembali menerjang rumah hingga merendam ranjang. Saat itu, Sugeng tengah bekerja. Sendirian, Sri Utami menggendong bayi dan meletakkannya di atas sebuah papan. Tetangga yang melihat, awalnya berteriak, tetapi kemudian menolong.

Bayi mereka diselematkan ke rumah tetangga yang tak terendam air. Selang beberapa hari kemudian, Wali Kota Malang Sutiaji datang ke rumahnya. Ia melihat kondisi rumah yang terendam banjir sekaligus memberi bantuan. “Saya diberi uang tunai Rp 2 juta,” katanya.

Banjir juga menyebabkan sejumlah perabot rumah tangga rusak terendam banjir. Mulai alat penanak nasi, kompor, hingga televisi. Puncak banjir, katanya, terjadi pada Januari dan Februari. “Percuma sambat (mengeluh), tak ada perubahan. Ya, diam saja,” ujar Sugeng.

Baca selengkapnya

https://sorot.terakota.id/malang-kota-genangan

Tulisan Terkait